Pemuda merupakan sosok yang selalu membawa pada perubahan. Perubahan dalam tatanan kehidupan suatu zaman sedikit banyak dipengaruhi oleh peranan pemuda. Pada tahun 1928, para pemuda berkumpul kemudian berikrar untuk mempererat persatuan Indonesia. Ikrar ini kita kenal sebagai sumpah pemuda. Dengan berikrarnya para pemuda dari berbagai suku, budaya, bahasa dan daerah untuk bersama-sama berjuang dibawah panji Indonesia meraih kemerdekaan. siapa yang tidak kenal dengan Soekarno presiden pertama bangsa Indonesia. Tiada seorangpun yang meragukan semangat beliau dalam berbagai pidato untuk menyemangatkan para pemuda demi mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan menggambarkan kepada kita betapa besar pengaruh pemuda dalam tatanan kehidupan. Kemudian sebagai generasi muda islam apakah yang telah kita kontribusikan pada masyarakat, bangsa, agama dan terkhusus pada diri kita masing-masing? Apakah kita telah memberikan perubahan?
Seorang pemuda muslim hendaknya dari hari ke hari mengalami perubahan yang positif dalam kehidupannya. Sungguh merugi bila seorang pemuda islam stagnan atau bahkan lebih buruk dari hari kemarin. Keberhasilan pemuda dalam menjalani berbagai rintangan hidup dengan perubahan yang baik akan menjadi dasar bagaimana ia membawa perubahan di lingkungan sekitarnya dan yang lebih luas dari itu.
Perubahan disini bukan hanya dalam segi materi saja atau secara fisikal, akan tetapi juga dapat membawa perubahan pada rohani atau secara spiritual. Dan itulah prinsip dari perubahan. keseimbangan antara materi dan spiritual ini sangat penting. Tidak boleh hilang diantara keduanya.
Islam memandang pemuda sebagai sosok yang mempunyai idiealisme tinggi, berani menghadapi tantangan, gesit dan kuat. Banyak sekali kisah-kisah tentang perjuangan pemuda islam untuk membawa perubahan salah satunya seperti yang terdapat dalam alqur'an yaitu ashaabul kahfi. Pemuda pada masa rosullah diantaranya Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam (masing-masing 8 tahun), thalhah bin ubaidillah ( 11 tahun), al-arqam bin abi al-arqom (12 tahun), seorang ahli tafsir terkemuka, Abdullah bin Mas’ud (14 tahun), saad bin Abi Waqqash (17 tahun), ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), zaid bin haristah (20 tahun ), mush’ab bin Umair (24 Tahun), Umar bin Khattab(26 tahun). Dr.Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa ada 3 hal yang mendasari seorang pemuda itu sebagai pondasi perubahan;
1. Anak muda mempunyai otak yang brilian
2. Anak muda mempunyai fisik yang kuat
3. Anak muda memiliki sikap yang objektif
Dari tiga hal diatas dapat kita simpulkan sebagai dasar perubahan fisikal, untuk memberikan keseimbangan kepada perubahan fisikal hendaknya seorang pemuda juga memperhatikan tiga hal yang mendasari perubahan spiritual:
1. Pemuda memiliki akidah yang kuat
2. Pemuda senantiasa istiqamah dalam beribadah
3. Pemuda memiliki budi pekerti yang baik atau akhlak khasanah
Pada masa sekarang ini, pemuda muslim sungguh berat tantangannya dalam menapaki titian jalan yang lurus berdakwah menegakkan kalimat laailaahaillallah. Pemuda pada zaman sekarang lebih suka disuguhi sex, song, dan sport. walaupun itu tidak semuanya berbau negatif dari pada hal-hal yang berhubungan dengan islam alias berbau agamis. Berbau agamis yang saya maksud disini adalah mempelajari islam secara mendetail. Racun-racun keduniawian telah merusak dan menggerogoti otak pemuda islam. Dan inilah salah satu cara musuh-musuh Allah menghancurkan Islam dari dalam. Bukan secara terang-terangan dengan pedang ataupun senjata seperti pada masa Rosulullah.
Sudah saatnya pemuda islam bangkit untuk mengadakan perubahan disegala lini kehidupan dan mempertahankan jati diri islam. Apalagi pada saat ini islam telah di kepung dari segala penjuru. Dengan mempelajari islam secara mendetail, menambah wawasan dengan membaca berbagai macam buku. Tidak hanya buku-buku yang berazaskan islam tetapi buku-buku yang menyerang ataupun berseberangan dengan agama islam bukan untuk kita jauhi. Yang demikian sebagai modal bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan.
Jadikan masa muda kita sebagai masa yang penuh dengan manfaat dan kebaikan, sebelum datang masa tua, pada masa itu semangat kita sudah mengendur. Untuk apalagi kita menunggu, jika sekarang juga kita bias melakukan perubahan itu. Manfaatkan masa muda kita menjadi bagian dari sejarah bangkitnya islam di Indonesia.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pemuda di masa kini dalam menempatkan posisi sebagai pemuda.
Waalahu a'lam bishowab.
Seorang pemuda muslim hendaknya dari hari ke hari mengalami perubahan yang positif dalam kehidupannya. Sungguh merugi bila seorang pemuda islam stagnan atau bahkan lebih buruk dari hari kemarin. Keberhasilan pemuda dalam menjalani berbagai rintangan hidup dengan perubahan yang baik akan menjadi dasar bagaimana ia membawa perubahan di lingkungan sekitarnya dan yang lebih luas dari itu.
Perubahan disini bukan hanya dalam segi materi saja atau secara fisikal, akan tetapi juga dapat membawa perubahan pada rohani atau secara spiritual. Dan itulah prinsip dari perubahan. keseimbangan antara materi dan spiritual ini sangat penting. Tidak boleh hilang diantara keduanya.
Islam memandang pemuda sebagai sosok yang mempunyai idiealisme tinggi, berani menghadapi tantangan, gesit dan kuat. Banyak sekali kisah-kisah tentang perjuangan pemuda islam untuk membawa perubahan salah satunya seperti yang terdapat dalam alqur'an yaitu ashaabul kahfi. Pemuda pada masa rosullah diantaranya Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam (masing-masing 8 tahun), thalhah bin ubaidillah ( 11 tahun), al-arqam bin abi al-arqom (12 tahun), seorang ahli tafsir terkemuka, Abdullah bin Mas’ud (14 tahun), saad bin Abi Waqqash (17 tahun), ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), zaid bin haristah (20 tahun ), mush’ab bin Umair (24 Tahun), Umar bin Khattab(26 tahun). Dr.Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa ada 3 hal yang mendasari seorang pemuda itu sebagai pondasi perubahan;
1. Anak muda mempunyai otak yang brilian
2. Anak muda mempunyai fisik yang kuat
3. Anak muda memiliki sikap yang objektif
Dari tiga hal diatas dapat kita simpulkan sebagai dasar perubahan fisikal, untuk memberikan keseimbangan kepada perubahan fisikal hendaknya seorang pemuda juga memperhatikan tiga hal yang mendasari perubahan spiritual:
1. Pemuda memiliki akidah yang kuat
2. Pemuda senantiasa istiqamah dalam beribadah
3. Pemuda memiliki budi pekerti yang baik atau akhlak khasanah
Pada masa sekarang ini, pemuda muslim sungguh berat tantangannya dalam menapaki titian jalan yang lurus berdakwah menegakkan kalimat laailaahaillallah. Pemuda pada zaman sekarang lebih suka disuguhi sex, song, dan sport. walaupun itu tidak semuanya berbau negatif dari pada hal-hal yang berhubungan dengan islam alias berbau agamis. Berbau agamis yang saya maksud disini adalah mempelajari islam secara mendetail. Racun-racun keduniawian telah merusak dan menggerogoti otak pemuda islam. Dan inilah salah satu cara musuh-musuh Allah menghancurkan Islam dari dalam. Bukan secara terang-terangan dengan pedang ataupun senjata seperti pada masa Rosulullah.
Sudah saatnya pemuda islam bangkit untuk mengadakan perubahan disegala lini kehidupan dan mempertahankan jati diri islam. Apalagi pada saat ini islam telah di kepung dari segala penjuru. Dengan mempelajari islam secara mendetail, menambah wawasan dengan membaca berbagai macam buku. Tidak hanya buku-buku yang berazaskan islam tetapi buku-buku yang menyerang ataupun berseberangan dengan agama islam bukan untuk kita jauhi. Yang demikian sebagai modal bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan.
Jadikan masa muda kita sebagai masa yang penuh dengan manfaat dan kebaikan, sebelum datang masa tua, pada masa itu semangat kita sudah mengendur. Untuk apalagi kita menunggu, jika sekarang juga kita bias melakukan perubahan itu. Manfaatkan masa muda kita menjadi bagian dari sejarah bangkitnya islam di Indonesia.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pemuda di masa kini dalam menempatkan posisi sebagai pemuda.
Waalahu a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar